.....Dulu Za Akui Ko, Skarang Zabar Dulu......

4 Desember 2008

Sahabat yang tlah pergi

Suka, duka silih berganti
Canda, tawa menghiasi hari-hari penuh keceriaan
Kutermenung menatap bintang-bintang
Seakan mengharapkan keajaiban
Kepastian yang kutunggu tiada henti
Menantikan jawaban dari sang pencipta

Hatiku rapuh dan piluh
Kenapa hal ini terjadi padanya?
Apa salahnya Tuhan…
Sahabat, sat aku sedih dan terluka
Saat aku senang dan penuh tawa
Dia selalu ada melengkapinya

Tuhan,
Mengapa Engkau tega menyakitiku?
Mengapa maut begitu cepat menjemputnya?

Kekecewaan dan perasaan tak menentu menyelimuti hati
Penyesalan menggeluti hatiku
Terlintas jawaban-jawaban yang menyakiti hati
Seandainya aku peduli apa yang ia lakukan,
Seandainya aku perhatian akan pergaulannya
Seandainya aku selamatkan jiwanya,
Seandainya aku penuhi kebutuhan rohaninya
Tentu,,,semua ini tak akan terjadi..
Tak ada kematian dan duka yang mendalam


(untuk sahabatku yang telah meninggal 29 Juli 2007 lalu. Semangat hidupmu memberiku banyak pengajaran yang sangat berarti bagi hidupku. Terima kasih sahabat… Goresan tangan 23 Juli 2007)

Tidak ada komentar: